Sakura IKADA (Sajian Khusus Akhwat) pada awal pembentukkannya sekitar tahun 2007, yang dicetuskan oleh sejumlah akhwat IKADA. Nama Sakura itu sendiri merupakan hasil buah pikiran Ukhti Ita Kartika dan disahkan oleh sejumlah akhwat lainnya, sehingga resmilah nama itu dipakai untuk beberapa kegiatan yang memang dikhususkan untuk akhwat.
Tujuan dibentuknya Sakura itu sendiri adalah sebagai wadah silaturahmi para akhwat Demisioner & Alumni Kepengurusan/Anggota BADARIS Cabang Depok. Adapun beberapa agenda yang pada saat itu ingin dijalankan, yaitu: Kajian, Arisan, Rihlah & Sharing.
Dalam perkembangan selanjutnya, Sakura tidaklah terbentur oleh sejumlah proker atau kepengurusan yang ada. Lebih kondisional dalam kegiatan-kegiatan yang dijalankan.
Sempat heboh oleh beberapa pemberitaan yang ada dan kesimpangsiuran informasi serta kurangnya proses tabayyun antar personel IKADA pernah menyebabkan isu tidak sedap, yaitu bahwa terjadinya gap antara pihak ikhwan dengan akhwat
atau Sakura 67 lebih eksklusif (Akhwat angkatan 2006-2007). Padahal itu tidak terjadi sama sekali, Sakura itu hanya bentukan nama.
Pada saat itu (2007), akhwat angkatan 67 memang cenderung lebih sering mengadakan pertemuan (walaupun tidak kumpul semua). Agar mudah untuk menyebutkan akhwat per-angkatan, padahal sejatinya semua melebur ke IKADA dan tidak ada pembedaan angkatan. Namun, untuk mempererat ukhuwah antar per-angkatan maka tersebutlah Sakura 56, 67, 78 dll. Semua akhwat tetap berada dalam satu jalur dan mengikuti kebijakan yang berlaku dalam IKADA.
Itulah sekilas cerita tentang mencuatnya nama sakura.
